Foto

Kebesaran seseorang di tandai dengan kemampuanya untuk merendahkan hati dihadapan orang lain.

Search This Blog

Pengunjung

Facebook-Q

RSS

Arifin Panigoro mau bikin Liga Primer Indonesia (tandingan Liga Super Indonesia)

 

Wah ada yang baru nech ... LSI mau disabotase sama Kompetisi baru yaitu Liga Primer Indonesia

apakah ini ketidaksetujuan atas rezim Nurdin atau bukti carut marut persepakbolaan Nasional ?



Pendiri grup PSSI Tandingan di situs jejaring sosial, Ian Rajagukguk, membeberkan perbedaan antaraLiga Super Indonesia (LSI) dengan Liga Primer Indonesia (LPI) yang sedianya siap digelar 26 Oktober mendatang.

Menurut Ian, LPI memiliki keuntungan lebih banyak dibanding klub yang ikut LSI. Salah satunya, klub akan menerima pembagian keuntungan dana dari sponsor sebesar 100 persen. Berikut rincian perbedaan LSI dengan LPI yang dibeberkan Ian.

Liga Super Indonesia (LSI):
LSI di bawah payung PSSI.
Afiliasi regional: AFC
Afiliasi Internasional : FIFA

-Struktur Saham:
Yayasan: 5 persen
Klub: 0 persen
PSSI: 95 persen

- Pembagian Hak Siar TV (kompensasi siaran langsung): 0 persen

- Pembagian Sponsor Utama : 0 persen
Keuntungan : 100 persen untuk PSSI/PT Liga Indonesia

- Wasit : Lokal
- Sumber Dana : APBD
- Badan Yudisial : Komdis dan Komding PSSI
- Peserta : 18 klub
- Sponsor : PT. Djarum (Rp.41.5 milliar)
- Hadiah : Rp 1,5 milliar

Liga Primer Indonesia (LPI):
LPI di bawah payung PSSI
Afilliasi Regional: AFC
Afiliasi Internasional: FIFA

- Struktur Saham
Yayasan: 100 persen klub

- Pembagian Hak Siar TV
Klub: 100 persen

- Pembagian Sponsor Utama
Klub: 100 persen

- Keuntungan
Kuota Klub Peserta: 80 persen
Kuota Pembinaan: 20 persen

- Wasit: Asing (2 tahun)
- Sumber Dana: Investasi Rp 15-20 milliar per klub
- Badan Yudisial: Komdis dan Komding LPI
- Peserta: 18-20 klub
- Sponsor: Konsorsium investor
- Hadiah: 5 milliar.
Bola.net - Bertempat di kediamannya di Jalan Jenggala 1, Senopati, Jakarta, Jumat (17/9), pengusaha Arifin Panigoro menggagas terbentuknya Liga Primer IndonesiaLiga sepak bola ini merupakan kompetisi yang pembentukannya berdasarkan kesepakatan para klub.

Arya Abhiseka, dari tim perumus Liga Primer Indonesia (LPI) menjelaskan sedikit banyak dari ligayang disebut sebagai tandingan dari Liga Super Indonesia itu.

"Ini momentum awal reformasi sepak bola yg sangat penting. Semua klub itu susah cari duit seusai kompetisi, Arema aja dua kali juara tapi akhir kompetisi punya utang Rp5 miliar. Kita bisa selamatkan negara minimal Rp600 miliar per tahun. Pemerintah juga seharusnya melarang menggunakan APBD, agar uang rakyat terselamatkan. Makanya kita coba buat kompetisi ini," jelasnya tentang awal mula munculnya gagasan pembentukan LPI.

Gagasan adanya liga tandingan ini sedikit banyak menimbulkan kontroversi, karena itu yang paling dikhawatirkan adalah respon dari klub-klub yang ada.

"Responnya sangat baik karena ini alternatif pemikiran di antara masalah-masalah saat ini. Boleh dikatakan klub-klub saat ini sedang pailit. Tidak ada klub yang untung, kita berharap Arema kemarin bisa untung tapi ternyata tidak. Kalau kita tidak menggunakan APBD, saya kira ini sangat baik, arah pemikiran yg baik," jelasnya tentang respon para klub.

Salah satu kekhawatiran lagi adalah legalisasi dari kompetisi ini.

"Ini tidak legal karena bukan di bawah PSSI. Kita ingin memberikan kesan bahwa klub memberikan pendapatan untuk mandiri. Adapun penggunaan APBD itu harusnya untuk klub-klub di daerah saja, bukan klub nasional. Ini bukan merupakan perlawanan tapi supaya bisa berpikir lebih baik, ini harus didukung."


Foto bersama penggagas LPI dengan perwakilan dari 15 Klub sepakbola nasional pada Jumat, 17 September 2010.

Arya mengatakan keseriusan dari gagasan ini sudah terlihat karena mereka sudah merencanakan dengan matang kalau bulan Oktober nanti kompetisi ini sudah dimulai.

Dia juga langsung menjelaskan tentang sistem dari kompetisi itu, "Tidak akan jauh berbeda. Ada 20 klub yang berlaga dengan sistem home dan away. Untuk mempermudah proses tidak akan perbedaan drastis, semua kira-kira sama."

Dalam pertemuan kemarin sudah ada para wakil klub yang hadir, yaitu dari PSM Makassar, Persebaya Surabaya, Arema Indonesia, Persija Jakarta, PSMS Medan, Persipura Jayapura, Semen Padang, Persitara Jakarta Utara, PSPS Pekanbaru, PSS Sleman, Persijap Jepara, PSIS Semarang, Persema Malang, Deltras Sidoarjo, dan Persibo Bojonegoro.


15 Klub sepakbola nasional menandatangani deklarasi pembentukan Liga Primer Indonesia.

Sementara, ada lima klub lain yang tidak hadir dalam pertemuan tersebut. Tapi penyelenggara mengklaim bahwa mereka juga mendukung pembentukan LPI. Lima klub itu adalah Sriwijaya FC, Persita Tangerang, Persib Bandung, Persis Solo, dan Mitra Kukar.

Dia juga yakin kalau gagasan ini akan disambut dengan baik oleh masyarakat.

"Setidaknya ini adalah sebuah inisiatif apakan fair play sudah terjadi di negara kita. Kami akan berusaha lebih transparan. Bedanya pada kepemilikannya. ISL 90% dimiliki oleh PSSI, kalau LPI seluruhnya dimiliki oleh klub. Tidak ada lagi bantuan dari APBD. Semuanya tergantung dari tiket dan penonton. Soal sponsor itu semuanya akan otomatis jika sebuah klub bisa memperlihatkan kredibilitasnya." (bola/adt/cax)
www.idrus.web.id
http://idrusfirmansyah.multiply.com
www.ani.idrus.web.id - My Wedding Official Site

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Posting Komentar